Ujian Nasional Dihapus Tahun Ini, Dinas Pendidikan Medan Kota Medan Tunggu Instruksi

Ujian Nasional Dihapus Tahun Ini, Dinas Pendidikan Medan Kota Medan Tunggu Instruksi


jambul port bet 303 -MEDAN - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Masrul Badri mengatakan pihaknya menunggu instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait instruksi peniadaan Ujian Nasional (UN) oleh Presiden Jokowi.



Meski persiapan UN sudah siap, Masrul mengatakan peniadaan UN tahun ini bukan merupakan masalah.

Karena penentuan lulus tidaknya siswa bukan dari UN.

"Sebenarnya persiapan UN sudah ready kita. Sebanyak 43.682 siswa kita sudah siap untuk ujian. Tapi kalau dihentikan tidak ada masalah. Karena penentuan lulus tidak lulus kan bukan di UN," ujarnya saat dihubungi, Selasa (24/3/2020).

Masrul menjelaskan, Kemendikbud juga mengatakan nilai UN tidak menentukan seorang siswa untuk masuk ke perguruan tinggi atau sekolah.

Tak hanya itu, kemendikbud juga telah merencanakan UN ditiadakan tahun depan.

Hanya saja, wabah virus Covid-19 membuat peniadaan UN lebih cepat dari rencana menteri.

"Instruksi pertama yang kita ikuti, kita tunggu dulu surat edaran resmi dari Kemendikbud atau perintah dari menteri. Kalau instruksi presiden itu umum untuk masyarakat dan secara teknis akan dijelaskan oleh kementerian," ujarnya.

KUNJUNGI GAME ONLINE PORT BET 303

Lebih lanjut, Masrul mengatakan sudah ada surat edaran menteri terkait hal tersebut, namun belum ditandatangani.

"Kalau sudah ditandatangani edaran dari menteri untuk tindak lanjut instruksi presiden, nanti Medan pelajari apa yang mesti kita lakukan, baru kita rumuskan," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan ujian nasional (UN) untuk tahun 2020.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman melalui keterangan tertulis, Selasa (24/3/2020).

"Keputusan ini sebagai bagian dari sistem respons wabah Covid-19 yang salah satunya adalah pengutamaan keselamatan kesehatan rakyat. Seperti yang telah disampaikan bahwa sistem respons Covid-19 harus menyelamatkan kesehatan rakyat, daya tahan sosial, dan dunia usaha," kata Fadjroel.

KUNJUNGI GAME ONLINE PORT BET 303

taruhan online nih.. 1 id bisa bermain semua permainan.. * SPORTSBOOK * SLOT DAN TEMBAK IKAN * IDN PLAY * P2PPLAY| * SABUNG AYAM S128 & SV388 * LIVE CASINO  WA +85567526504
Ia menambahkan, peniadaan UN menjadi penerapan kebijakan social distancing (pembatasan sosial) untuk memotong rantai penyebaran virus corona SARS 2 atau Covid-19.

Penegasan ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan pembahasan UN, Selasa (24/3/2020), melalui video conference.

UN ditiadakan untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) atau setingkat Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), atau setingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Dasar (SD) atau setingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI).

"Kebijakan peniadaan UN perlu diikuti oleh partisipasi aktif warga dalam penerapan perilaku social distancing, yaitu kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah," lanjut dia.

Jokowi sebelumnya memimpin rapat terbatas ihwal kepastian pelaksanaan ujian nasional tahun 2020 di tengah terjadinya wabah virus Corona.

Rapat berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

"Siang hari ini akan dibahas kebijakan UN untuk tahun 2020. Kita tahu Covid-19 sangat mengganggu proses pendidikan di Tanah Air dan kita juga telah melakukan belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Jokowi saat membuka rapat.

Ia menambahkan, situasi ini membawa dampak pada rencana UN tahun 2020. Tercatat ada 8,3 juta siswa yang semestinya mengikuti UN dari 106.000 satuan pendidikan di seluruh tanah air.

KUNJUNGI GAME ONLINE PORT BET 303

Ia mengatakan, saat ini tersedia tiga pilihan.

Pertama, UN tetap dilaksanakan.

Kedua, UN tetap dilaksanakan, tetapi pelaksanaannya ditunda.

Ketiga, UN ditiadakan sama sekali.

"Prinsip yang utama yang harus kita pegang adalah kebijakan ini bisa kita ambil, tetapi jangan sampai merugikan dari hak 8,3 juta siswa yang harusnya mengikuti ujian nasional yang diadakan," lanjut Presiden.
LihatTutupKomentar